Minat Generasi Z Pada Eksplorasi Wisata Adventure “Body Rafting” Sebagai Tujuan Wisata Petualangan di Objek Wisata Citumang Kabupaten Pangandaran
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Eksplorasi, disebut juga penjelajahan atau pencarian, yaitu tindakan mencari atau melakukan penjelajahan dengan tujuan menemukan sesuatu.. Dalam hal ini, eksplorasi adalah usaha untuk membentuk pengertian umum dan awal terhadap suatu fenomena. Eksplorasi Wisata Adventure atau Petualangan di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan sebagai tujuan wisata. Body Rafting merupakan salah satu bentuk dari kegiatan wisata petualangan khususnya wisata alam (sungai). Tujuan dari kegiatan ini lebih kepada rekreasi alam, berlibur dan berpetualang untuk menikmati keindahan wisata sungai Citumang, adapun segmen market dari wisata adventure adalah para Generasi Z. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik mengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Sampel dari penelitian ini adalah pengunjung objek wisata Citumang dari generasi Z. Hasil penelitian mengungkapkan sebanyak rata-rata 33,33% diperoleh data bahwasannya pengunjung atau wisatawan Generasi Z yang datang ke objek wisata Citumang Pangandaran untuk melakukan ekslporasi wisata Adventure atau petualangan Body Rafting. Sekitar 62,50% Minat Wisatawan Generasi Z dalam mengeksplorasi wisata Adventure Body Rafting di objek wisata Citumang Pangandaran meliputi 8 point pilihan yaitu : Wisata petualangan Body Rafting, Wisata air berendam, Wisata terapi ikan, Wisata Berenang, Wisata River Tubing, Wisata Keluarga, Wisata Belanja dan Wisata melihat pemandangan alam. Rata-rata 63,33% Tujuan Utama Wisatawan (Generasi Z) Di Objek Wisata Citumang selain untuk melakukan Body Rafting adalah Wisata Body Rafting, Wisata Rekreasi, Berlibur dan Acara Keluarga. Sekitar 52,00% Sarana dan Prasarana yang berada di Objek Wisata Citumang dianggap masih bagus. 80,00% pengunjung Generasi Z mengatakan Pelayanan yang diberikan (Pengelola Objek Wisata) sangat bagus atau memuaskan.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
References
[2] Wilks, J. and R. J. Davis (2000). Risk management for scuba diving operators in Australia's Great Barrier Reef. Tourism Management 21: 591-599.
[3] Bintang Dwi N. R dan Agustin. 2010. Teknik Pengarungan dan Permainan dengan Media Arung Jeram. Jakarta: Pakis Adventure.
[4] Kemenparekraf, 2018. Buku Pedoman Wisata Petualangan, Jakarta : Kemenparekraf
[5] Adam, A. (2017). Mengikuti Keseharian Generasi Z Golongan Pertama. https://tirto.id/mengikuti-keseharian-generasi-z-golongan-pertama-ctLk
[6] Pitana, I Gede dan Surya Diarta, I Ketut Surya, 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET (Penerbit ANDI).
[7] Sugiyono, 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: alfabeta.
[8] Moleong, 2011L.J., Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
[9] Arikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
[10] Sutama. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatifm, PTK, R&D. Surakarta: Fairuz Media